Pembangunan
dan Pengembangan Koperasi di Negara Berkembang kecuali Indonesia
1. Perkembangan
Koperasi Di Jepang
Koperasi pertama kali berdiri tahun 1897 (33 tahun
sesudah pembaharuan oleh Kaisar Meiji), bersamaan waktunya dengan pelaksanaan
Undang-undang Industri dan Kerajinan. Cikal bakal kelahiran Koperasi di Jepang
mulai muncul ketika perekonomian uang mulai dikenal oleh masyarakat pedalaman.
Gerakan Koperasi pertanian mengalami kemajuan yang sangat pesat sejak tahun
1920-an, khususnya ketika penduduk Jepanng menghadapi krisis ekonomi yang
melanda dunia dalam periode 1933.
Di Jepang ada dua bentuk Koperasi pertanian, pertama
disebut Koperasi Pertanian Umum. (Koperasi ini bekerja atas dasar serba usaha,
misalnya menyelenggarakan usaha pemasaran hasil pertanian, menyediakan kredit
untuk usaha perasuransian, pemberian bimbingan dan penyuluhan pertanian bagi
usaha tani); kedua Koperasi Khusus. (Koperasi ini hanya menyelenggarakan satu
jenis usaha seperti Koperasi buah, Koperasi daging ternak, Koperasi
bunga-bungaan dan sebagainya). Pada umumnya Koperasi-koperasi pertanian di
Jepang menyelenggarakan bentuk usaha Koperasi yang pertama. Anggota koperasi di
Jepang 90% adalah wanita yang sebagian besar ibu rumah tangga, dan pada umumnya
mereka langsung mengirim barang langsung ke anggota tanpa melalui pasar. Jadi
produsen dan konsumen bisa berkomunikasi langsung.
Koperasi-koperasi yang menyelenggarakan kegiatan
serba usaha juga tergabung dalam sebuah Koperasi Induk yang bernama Gabungan
Perkumpulan Koperasi Pertanian Nasional (Zenkoku Nogyo Kyodokumiai Chuokai).
Titik berat kegiatan Koperasi Gabungan atau ZEN-Noh ini adalah penyaluran
sarana produksi dan pemasaran hasil pertanian. Selain itu di Jepang juga
terdapat Induk Koperasi Asuransi Bersama, Induk Koperasi Perbankan untuk
pertanian-kehutanan dan pusat asosiasi penerbitan.
2. Perkembangan
Koperasi Di Korea
Awal abad ke-20, perkembangan Koperasi di Korea,
khususnya Koperasi pedesaan. Di Korea ada dua organisasi pedesaan yang melayani
kebutuhan kredit petani, yakni Bank Pertanian Korea dan Koperasi Pertanian.
Tahun 1961 pada pelaksanaan Undang-undang Koperasi
Pertanian yang baru, Bank Pertanian Korea dan Koperasi Pertanian digabungkan
menjadi satu dengan nama Gabungan Koperasi Pertanian Nasional (National
Agricultural Cooperative Federation), disingkat NACF. Gabungan ini bekerja atas
dasar prinsip-prinsip Koperasi yang modern dan melakukan kerjanya atas dasar
serba usaha (Multipurpose). NACF bertugas mengembangkan sektor pertanian,
meningkatkan peran ekonomi dan sosial petani, serta menyelenggarakan usaha-usaha
peningkatan budaya rakyat.
3. Perkembangan
Koperasi Di Thailand
Pembentukan departemen pada tahun 1915, mengawali
kelahiran koperasi pertama di Thailand, di bawah koordinasi Kementrian Keuangan
pada seksi urusan koperasi. Secara formal Kementerian Koperasi berdiri tahun
1952, setelah reorganisasi 1963 kementerian ini dihapuskan. Sebagai
penggantinya masuk di bawah koordinasi Kementerian Pembangunan Nasional dengan
mendirikan divisi baru, seperti divisi audir koperasi, divisi koperasi
perdagangan dan keuangan. Tahun 1972 reorganisasi pada Kementerian Pembangunan
Nasional dan diganti menjadi Kementerian Pertanian dan Koperasi. Semua
pekerjaan yang menyangkut koperasi (kecuali tugas di bawah divisi audit
koperasi) dilebur menjadi satu di bawah departemen baru yaitu Departemen
Promosi Koperasi atau Cooperative Promotion Department (CPD).
4. Perkembangan
Koperasi Di India
India medirikan koperasi kredit ala Raffesian pada
tahun 1907 dan menyusun UU yang kemudian diperbaharui pada tahun 1912. UU
koperasi India di adopsi oleh Negara Amerika, Afrika & Asia termasuk
Indonesia. Pada awal pertumbuhan koperasi di India yang menjadi adalan adalah
koperasi perkreditan peternakan sapi perah, pabrik gula dan Bank Koperasi.
5. Perkembangan
Koperasi Di Timor Leste
Pertumbuhan koperasi di Timor Leste mengadopsi model
koperasi wanita Setia Budi Wanita (SBW) Jawa Timur, terutama dalam hal
manajemen tanggung renteng. Koperasi di Timor Leste merupakan salah satu pilar
ekonomi Negara selain sektor publik & swasta. Jumlah koperasi di Timor Leste
sebanyak 84 unit. Kegiatannya berimbang antara koperasi simpan pinjam dan
koperasi serba usaha. Sampai tahun 2017, pemerintah menargetkan koperasi tumbuh
menjadi 300 koperasi.
6. Perkembangan
Koperasi Di Philipina
Lahirnya koperasi di Philipina dipicu oleh lahirnya
kebijakan reforma Agraria. Koperasi yang berhasil di Philipina adalah Federasi
Koperasi Mindanao (FEDCO), yang memiliki sekitar 20 anggota koperasi & 3600
petani perorangan. Koperasi ini mengelola hampir 5000 hektar lahan dengan
komoditi pisang.
MIDECO adalah salah satu koperasi yang pendiriannya
didukung oleh LSM pada tahun 1986.
7. Perkembangan
Koperasi di Malaysia
Gerakan koperasi di Malaysia diperkenalkan pada
tahun 1909 oleh pemerintah kolonial. Perkembangan koperasi ditinjau dari sudut sejarah
yang terbagi menjadi empat bagian:
1. Awal
pertumbuhan koperasi di Tanah Melayu, Sabah, Sarawak sekitar 1922 sampai 1945.
2. Tahun
1945 sampai 1982, peringkat perkembangan gerakan koperasi
3. Tahun
1982 – 2004, era baru gerakan koperasi.
4. Tahun
2004 sampai sekarang, era koperasi dibangun sebagai instrumen Sistem Kewangan
dan Perbankan Islam di Malaysia..
Sumber :
http://meiputribersama.blogspot.com/2014/07/konsep-koperasi-dan-sejarah.html